PENGALAMAN EMAS LOMBA TINGKAT ASIA
Sederet prestasi yang diperoleh
Rahadian Dimas Dody Aditya Djaya M.A
siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 3 Ponorogo, sudah tidak bisa dihitung dengan
jumlah jari kita. Namun, saat ini ada yang berbeda, karena Rahadian mau menceritakan
tentang kekalahannya. Karena baginya, kekalahan yang dialaminya bukan sebuah
petaka, tetapi malah sebaliknya. Sebuah pembelajaran yang berharga.
“Such a Luxury Experience” itulah
kata-kata yang keluar dari Rahadian setelah mengikuti Asian English Olympic di
Universitas Binus Jakarta, sudah bisa ditebak dari nama perlombaannya, yups
lomba ini diikuti pelajar tingkat SMA dan Universitas yang tergabung dalam satu kategori di seluruh
wilayah benua ASIA.
Lomba
ini dihelat pada 16-20 Februari 2016 dengan jenis lomba News Casting, Story Telling, Speech, Debate, Spelling Bee, Story
Writing, dan Scrabble.
Memang
ini agak late Post, mengingat seabrek
agenda lomba dan padatnya kegiatan di kelas 12 menghadapi rangkaian ujian, namun pengalaman ini masih menggores tebal di
ingatan Rahadian, karena betul-betul luar biasa. Panjang ceritanya untuk
diceritakan satu persatu, dan Rahadian memulainya sambil sangat antusias
bercerita. Untuk dapat mengikuti kompetisi ini Rahadian-pun masih belum bisa
percaya sepenuhnya. Namun Tuhan berkata lain, Rahadian mengikuti kompetisi online di bidang News Casting bagi
seluruh siswa SMA dan Mahasiswa di wilayah Asia yang diadakan dari institusi
tersebut dengan persiapan yang cepat dan mendadak, di tengah kesibukannya tadi.
Rahadian baru mengirimkan video pada hari penutupan pendaftaran yaitu 6
Februari 2016 dengan fasilitas seadanya, jauh dari criteria yang disyaratkan.
Yach, maunya hanya nyoba, gitu aja.
Namun
pada saat diumumkan melalui email masing-masing. Rahadian mendapatkan informasi jika ia terpilih menjadi pemenang kompetisi online News Casting bersama Uzman Nadeem. Atas keberhasilan babak
preliminasi tersebut, Rahadian mendapatkan
reward, free
akomodasi, transportasi dan penginapan. Antara mau berangkat dan tidak, karena
pada saat itu di sekolah diadakan TRY OUT
2 untuk persiapan Ujian Nasional. Dan karena sekolah mengizinkan dan
mendukungnya, berangkatlah ke Jakarta.
Disana
ia mengaku banyak mendapatkan pengalaman berharga. Ia mendapat teman-teman baru
yang bukan hanya dari Indonesia namun juga dari Filipina, India, Thailand,
Malaysia,Bangladesh dsb. Ia juga bertemu dengan judges dan juga guest
yang berkompetensi dibidangnya yakni REX REMITIO (JURNALIS CNN FILIPINA), BIMA
MARZUKI (KOMPAS TV), SENANDUNG NACITA (RTV), CHRISTIAN PANGGABEAN (TV),
FLUORENCE ARMEIN (BERITASATU),BEVERLY GUNAWAN (SCTV) DAN JUGA DALTON TANONAKA
(METRO TV).
Pada
babak penyisihan ada 66 peserta, yang 10 peserta dari pelajar sedangkan sisanya
adalah mahasiswa. Masing-masing peserata membaca berita dalam bahasa Inggris,
tentang pariwisata, dan costum nya juga harus menyesuaikan dengan isi berita.
Dan yang menenganggkan, tempatnya lomba berada di lingkungan terbuka, dan juga
ada peserta yang tahun lalu sudah mengikutinya di jenis lomba ini. Tentunya
mereka sudah menguasai medan.
Alhamdulillah
lolos di babak ini, dan tinggal 30 peserta di babak preliminasi ke 2. Di babak
ini pemenang dipasangkan secara acak, dan Rahadian berpasangan dengan Wahyu
dari Universitas Lampung. Persiapan dilakukan sendiri-sendiri,. Karena Rahadian
tidak berada dalam satu penginapan dengan Wahyu. Namun dengan semangat yang
tinggi, akhirnya mereka melakukan persiapan selama 30 menit, saat menjelang
lomba dimulai. Agak susah menyamakan gagsan, namun akhirnya Wahyu mengikuti
pendapat Rahadian. Akhirnya bisa tampil dengan memuaskan, dan berhasil masuk ke
babak quarter. Hal ini jauh dari perkiraannya, karena belum saling mengenal
pasangannya, dan berlangsung di studio TV beneran, yaitu binus TV. Dengan
pencahayaan yang lebih dari pengalaman Rahadian sebelumnya, dan dikerubungi
banyak crew dari binus TV, membuat sedikit was-was namun akhhirnya plong.
Di
babak quarter, yang tersissa hanya 15 peserta, Rahadian melakukan Talk show. Rahadian harus bertindak
sebagai host yang harus mewawancarai seseorang
yang belum dikenal. Baru 5 menit menjelang tampil, Rahadian disodori CV dari
jurinya sendiri. Yaitu FLUERENCE ARMEIN dari Berita 1. Bisa dibayangin, ketemu
aja udah mendebarkan, apalagi belum ada konsep pertanyaan. Agak nerves juga,
terlebih ada 3 camera yang meliput, sehingga agak bingung juga, mau menghadap
ke camera yang mana, namun bisa mengendalikan diri. Rahadian berhasil
mewawancari dengan 6 pertanyaan selama 5 menit. Satu hal yang Rahadian berkesan
adalah, pernyataan dari FLUERENCE ARMEIN, bahwa beliau tertarik dengan quote nya yang terakhir. (tenyang Martin
Luther King Jr). Hal ini agak membuat seneng dan plong serta optimis dapat
masuk ke babak selanjutnya.
Sambil
menunggu pengumuman, semua peserta dikasih general
feed back yang sangat berharga, yaitu bagaimana berpenampilan atau out fit,
bagaimana membuat pertanyaan dalam talk
show, bagaimana di depan camera, public speaking dan lain-lain, yang
tentunya keren-keren habis lah materi dan penyampainaanya. Dan tibalah saat
pengumuman, dimana diambil 8 pemenang, Nama Rahadian ternyata belum masuk ke
deretan pemenang, namun menduduki di peringkat 10. Sedikit kaget, katrena memang
mempunyai harapan yang tinggi, namun Rahadian segera menyadari bahwa, Rahadian sudah
berusaha melakukan yang terbaik. Sehingga, pengalaman ini, bukan dirasa sebagai
kekalahan yang mematikan, tetapi justru membuat Rahadian semakin berapi-api
untuk meraih mimpinya, terlebih selama di SMA Negeri 3 Ponorogo Rahadian sudah menyumbangkan 35 thropi
kemenangannya. Ditambah pengalaman di event
yang luar biasa ini, maka Rahadian ingin mengasah pengalamannya untuk
kehidupannya yang lebih baik.
Untuk
sampai di babak 15 besar bukanlah sebuah hal yang mudah menurut dirinya. Ia
harus menjaga dinamika penampilan dan juga emosi, karena lawannya dari
universitas dalam dan luar negeri. Gila and keren banget lah pokoknya. Jadi walaupun
belum meraih gelar juara, dirinya sangat bersyukur karena banyak pengalaman
yang didapat, dan sangat didukung dan dimaklumi oleh keluarga, guru, pelatih,
dan teman-teman yang luarbiasa.
This is probably the best moment of your life and you should be proud of your achievement. Congratulations to you and don't stop here. This is just the small step.
BalasHapusAll I can suggest is that, once you get in the university start join the English clubs (such as debate, speech or anything). I wasn't able to resist the temptation to be rebellious and decided to ignore all of those useful activities. I regretted it to the deepest of my heart. So, don't make the same mistake that I did.
You can be grateful for what you have achieved now but don't let it stop you to achieve greater things in the future.
Once again, congratulations and wish you the best in the future :))